Kalipucang jurnalpolisinasional com.
sorotan atau fenomena publik dikarenakan setelah viralnya sebuah video dari seorang konsumen pemilik kendaraan Roda Empat Daihatsu Grand Max yang menuding adanya bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite oplosan di SPBU tersebut dan melakukan perjalanan ke arah Selatan Parigi namun sesampainya di daerah wilayah Cintakarya Kendaraan yang telah di isi bensin pertalite tersebut mengalami mogok mesin dari mogok mesinnya tersebut kemudian dilakukan perbaikan di sebuah bengkel di daerah Cintakarya sekaligus menguras tangki mobil,dari hasil kurasan ditemukan adanya cairan berwarna merah
namun *_belum diketahui jenis apa cairan tersebut_*, dari hal tersebut kemudian *pemilik mobil mencurigainya* bahwa bensin yang dibeli dari SPBU Putrapinggan janggal,atas kejadian tersebut kemudian pemilik mobil mengadukan kepada sdr.Dedi Supriatna yang merupakan anggota dari Organisasi HMI Pangandaran sdr.Dedi Supriatna menanggapi hal itu dan rencananya akan mengkonfirmasi ke pihak SPBU Putrapinggan.
Video tersebut menyebar luas di media sosial dan menimbulkan kegaduhan di tengah warga masyarakat.
Insan Setia Herdiansah, selaku pengawas SPBU 34.46301 PutraPinggan, mengaku terkejut dan bingung dengan tudingan tersebut. Dalam wawancaranya, ia menjelaskan bahwa tidak mengetahui adanya indikasi BBM oplosan di SPBU yang diawasi.
“Kami sangat kaget dengan kedatangan pihak kepolisian dan media. Polisi sudah mengecek densitas dan tera kadar Pertalite langsung di tempat, dan sejauh ini tidak ditemukan adanya perubahan mencurigakan,” ujar Insan Sabtu 12/4/35..
Terkait warna BBM yang disebut merah oleh konsumen, Insan mengaku tidak memahami hal tersebut. Ia menegaskan bahwa pada hari Rabu hari yang disebut dalam video viral, SPBU menjual sebanyak 9.000 liter BBM jenis Pertalite, dan tidak ada satu pun konsumen yang mengeluhkan kualitasnya.
“Alhamdulillah, dari 9.000 liter yang kami jual hari itu, tidak ada satu pun kendaraan yang mengalami masalah atau konsumen yang mengajukan komplain,” tambahnya.
Insan juga menyampaikan bahwa pihak SPBU merasa tercemar dengan beredarnya tudingan ini. Namun, ia tetap mengambil hikmah dari kejadian tersebut sebagai pelajaran agar lebih waspada dan meningkatkan pengawasan mutu BBM.
“Kami sudah melaporkan hal ini kepada pimpinan perusahaan SPBU, dan pengecekan densitas juga telah dilakukan langsung oleh pihak Polres Pangandaran,” pungkasnya. (Keken Bule) KB.