Jurnal polisi Nasional. com.
Warga Kandangan meminta polda kalsel dalam hal ini Direktorat Kriminal Khusus menyelidiki dugaan LSM yg mendemo Bupati HSS ada yg mendanai dan sngat mnyinggung warga hss karena tuduhan aksi tersebut tendensius dan tnpa ada bukti
BANJARMASIN – Aksi demonstrasi di Jakarta kemarin yang menyerukan agar penegak hukum turun ke Kalimantan Selatan (Kalsel), terutama terkait dugaan tindak pidana korupsi di lingkup pemerintahan daerah, kini menuai sorotan baru.
Informasi yang beredar menyebutkan adanya dugaan aliran dana sebesar Rp200 juta yang digunakan untuk membiayai aksi tersebut hingga ke Jakarta.
Dana itu disebut-sebut berasal dari beberapa pihak yang berperan sebagai donatur bagi lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang menggelar aksi
Secara tersirat korlap aksi mengakui ada dana dari sponsor
Menurut sumber yang enggan disebutkan namanya, sejumlah nama dengan inisial YA, S, HF, dan K diduga terlibat sebagai pihak yang menyalurkan dana.
Aliran dana ini dikabarkan digunakan untuk biaya transportasi, akomodasi, dan kebutuhan teknis selama aksi berlangsung di ibu kota.
“Informasi sementara, ada dana sekitar Rp200 juta yang mengalir untuk menggerakkan massa ke Jakarta. Beberapa nama sudah muncul sebagai donatur dan penggerak utama,” ujar salah satu sumber kepada wartawan di Banjarmasin, Kamis (9/10).
Dugaan tersebut memunculkan spekulasi bahwa aksi ini bukan semata-mata dorongan moral, melainkan memiliki motif politik.
Beberapa pihak menilai, para penggerak aksi tersebut masih belum “move on” dari hasil pemilihan kepala daerah (Pilkada) sebelumnya, sehingga memanfaatkan isu korupsi sebagai alat tekanan politik.(Tim Ka. Perwakilan kalimantan. )






