Sosok Dedi Supriadi Sebagai Figur Dalam Kehidupan Sosial

jurnalpolisinasional.com – BANDUNG – Siapa sangka sosok Dedi Supriadi kelahiran Kota Bandung (56) menjadi Qudwah (suri teladan) dalam kehidupan bermasyarakat sudah barang tentu jarang dijumpai saat zaman sekarang ini yang lebih cendrung orang-orang bersikap individualisme.

Dedi yang sebelumnya juga merangkap sebagai rukun tetangga (RT) dimana ia tinggal tiga periode berturut-turut ia jabat sebagai rukun tetangga RT 03/ RW 02 Ciumbuleuit Kel. Hegarmanah Kec.Cidadap Kota Bandung.

Saat ini Dedi realisasikan kepada hal layak umum dengan inisiatifnya, melihat keadaan akses jalan menuju salah satu obyek wisata Kampung Pelangi 200 yang dulunya telah diresmikakan oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil ± Bulan Agustus 2018 lalu, Dedi merasakan miris liat keadaan jalam menuju akses destinasi wisata saat ini rusak, lampu- penerang tidak ada dan pembatas jalan sepanjang bantaran sungai cikapundung pun sudah tidak ada.


Dengan situasi dan kondisi saat sekarang Dedi, sendiri dengan bantuan beberapa orang saja dan alat seadanya mengerjakan pembatasan bantaran sepanjang sungai dengan cara dipagar dengan bahan seadanya yang terbuat dari bambu Minggu, (28/4/24).

Dalam penuturanya Dedi Saat di diwawancara oleh awak media JPN, “Persoalan lingkungan fasilitas-fasilitas yang telah diberikan oleh pemerintah merupakan multi komplek aspek. Banyak pihak-pihak yang harus terlibat guna menjalankan kan upaya-upaya yang telah disiapkan. Jelas dibutuhkan aspek hukum yang dapat mengatur dan mengikat semua pihak agar program-program perbaikan lingkungan dapat berjalan dengan baik. Semua stakeholder tetap dilibatkan agar dapat membantu jalanya upaya-upaya yang disediakan pemerintah.” Ucapnya.

Sosok Dedi pun jadi buah bibir masyarakat dilingkunganya. Hal serupa dirasakan oleh Ujang Sutisna (50) melihat sosok Dedi.” Dia orang baik peduli lingkungan semasa menjabat sebagai RT dia banyak bantu orang, tidak susah dijumpai bagi setiap warga yang perlu dilayani dia layani dengan ikhlas dan sukarela,” imbuhnya (Red. Priatna / Suryana).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *