Pentas seni ketangkasan Domba Garut Pamidangan Reksa Pratama berikan nilai positif untuk warga sekitar

Jurnalpolisinasional.com
Bertempat di kp .Panyaweuyan Kelurahan Wargamekar Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung.
Seni Ketangkasan Domba Garut semi kompetisi HPDKI Kabupaten Bandung digelar untuk yang ke 4 kalinya.
Kategori yang menjadi aspek penilaian yaitu : Kesehatan , pukulan , gaya serta tampilan / bobot domba.
Minggu, 21 Juli 2024.


Kontes adu ketangkasan Domba Garut tersebut ,digelar dilapang pamidangan Reksa Pratama yang Diikuti oleh 170 pasang peserta dari berbagai wilayah , dengan diikuti oleh para peserta / komunitas Peternak Domba Kambing Indonesia dibawah naungan HPDKI Kabupaten Bandung yang diketuai oleh H. Baran.
Yang melibatkan unsur pemerintahan / para tokoh setempat, antara lain : Babinsa serta karang Taruna untuk membantu dalam hal penyelenggaraan dan menjaga ketertiban.


Pemilik Pamidangan Reksa Pratama : H. Nandang , bertindak sebagai penyelenggara kegiatan tersebut.
Berdiri di area seluas kurang lebih 7 hekto are, yang merupakan lahan milik pribadi.
Dengan fasilitas yang masih dalam tahap pembenahan diantaranya : area lahan parkir serta penempatan kios warung warga sekitar dan lahan lainya.

Dalam keterangan yang disampaikan saat diwawancarai awak media, beliau menjelaskan bahwa dengan diselenggarakannya event tersebut, tiada lain bertujuan untuk meningkatkan perekonomian warga sekitar serta memberikan kontribusi terhadap lingkungan, sehingga mampu meningkatkan PAD terhadap pemerintah, baik wilayah ataupun daerah dalam hal menciptakan / membangun destinasi wisata & budaya , dengan melibatkan UKM yang berada disekitar dan bersinergi dengan pemerintahan setempat .
Dalam upaya pemberdayaan masyarakat di lingkungan sekitar yang hasilnya langsung dirasakan untuk meningkatkan ekonomi warga.

H. Nandang berharap uluran tangan pemerintah untuk penataan lahan tersebut kedepannya ,dalam hal pembangunan fasilitas seperti jalan serta sarana lainnya , sebagai mitra kepemerintahan terutama dalam hal seni budaya, sehingga tempat tersebut menjadi destinasi wisata .
Tuturnya.

A. Sudrajat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *