Bukan Kolam atau Empang Kondisi Pertigaan Jalan Raya Pangalengan Dinas Bina Marga Harus Segera Bertindak

Jurnalpolisinasional.com
Bukan lagi rahasia ! , keadaan jalan pertigaan / stopan Jalan Raya Pangalengan – Kamasan Kecamatan Banjaran Kab. Bandung.
Yang kondisinya menjadi langganan genangan air hujan, sudah bertahun – tahun berlanjut seolah ada pembiaran dari fihak terkait / Dinas PUTR Bina Marga Provinsi Jawa Barat .

Yang akhir – akhir ini menjadi sorotan warga masyarakat serta pengguna jalan.
Karena merasa kurang nyaman dan dikhawatirkan berdampak lebih buruk terhadap lingkungan pemukiman warga setempat.

Hal tersebut mengundang perhatian lembaga masyarakat serta aktifis yang peduli lingkungan serta media lainnya.
Yang kerap diunggah /di posting melalui Whatsapp, facebook, tiktok dan lainnya.

Untuk lebih detailnya awak media mengadakan konfirmasi kepada Kepala Desa Kamasan : Mamat R
Selasa, 14 Mei 2024. Diruang kerjanya.
Dan inilah penjelasannya :

Semenjak beliau menjabat dan terpilih menjadi orang no. 1 di keperintahan Desa Kamasan Kecamatan Banjaran Kab. Bandung.
Tentang kondisi jalan tersebut, kerap kali menjadi bahasannya, yang telah disampaikan kepada fihak Bina Marga serta Dinas PUTR Kabupaten Bandung.
Dan telah terjadi komunikasi, akunya.
Yang saat ini belum ada tindakan memuaskan untuk antisipasi / penanganan dengan keadaan tersebut.

Diduga dari kurangnya perencanaan serta tidak memahami kondisi serta kontur tanah lingkungan disekitar, pengerjaan fihak Dinas Bina Marga hasilnya seolah sia – sia.

Karena lokasi tersebut kondisinya adalah cekungan yang tidak ditunjang dengan tempat pembuangan air yang mumpuni.
Beliau menyampaikan permasalahannya terletak pada masalah pembuangan air/ drainase / mitigasi, pengerjaan pembangunan jalan yang tidak terkonsep dan pembangunan terkesan asal jadi.
Karena beliau berharap untuk mewakili warganya, pembuangan air disalurkan langsung ke sungai Cisangkuy ,sebelah barat pertigaan atau jalan raya Soreang, namun posisi jalan sudah bertambah tinggi. Dan sangat sulit kalau dipaksakan.
Namun fihak Bina Marga membuat saluran ke arah selatan yang kontur tanahnya miring ke pemukiman warga sebelah timur jalan raya Pangalengan. Tepatnya warga RW, 09.
Dan hal tersebut dipandang merugikan warganya, karena air memasuki ke kawasan pemukiman warga.
Dan itupun tidak menjadi solusi.

Pernah dilakukan upaya pemasangan gorong – gorong yang membelah jalan raya, namun tidak membuahkan hasil karena tidak adanya lagi program lanjutannya .
Saat itu beliau belum terpilih menjadi Kepala Desa , akunya.

Diakhir penjelasannya Kepala Desa Kamasan memberikan statement.
Genangan air hujan akan terus ,selagi saluran air belum optimal.
Karena permasalahan genangan air di jalan raya bukan harus ditinggikan jalannya.
Namun berilah ruang untuk air melalui saluran air/ Drainase yang stabil dan mumpuni sesuai volumenya.
Dan menurutnya , itulah solusinya.

Dan penjelasan tersebut benar adanya, saat hujan lebat turun , Kamis 16 Mei 2024 sekitar pukul 17.00 S/d 18.00 WIB.
Apa yang dikatakannya benar adanya.
( Di dokumentasikan )

Team Biro Kab.Bdg

A. Sudrajat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *